-->

Friday, May 30, 2014

Karyawan itu maunya...

Bermula dari bos nggak ngasih kerjaan jam kosong di kantor, tiba-tiba kepikiran "apa sih yang lo mau dari kantor?"
Saya rasa, gue setiap karyawan (dalam hal ini karyawan swasta) pengen dapet fasilitas lebih selain gaji yang juga tentunya ber-LEBIH HAHAHA. Misalnya gini nih.

Dapet jatah tiket liburan PP
Karyawan yang udah kerja lebih dari satu tahun bisa dapet tiket gratis liburan ke luar kota. Nggak usah jauh-jauh deh mikir mau dapet tiket ke Luar Negeri, ke dalam negeri aja yang penting gratis *teteup*. Mungkin di beberapa kantor swasta bisa ngasih apresiasi dalam bentuk seperti itu. Asik ya? Asik lah.

*HELLAW TAPI ITU CUMA NGAREP*

Dapet jatah libur dihari pertama menstruasi
Untuk yang ini, pernah ada temen cerita kalau di beberapa kantor udah diberlakukan sistem sepeti ini, Jadi untuk para karyawan wanita yang sedang menstruasi dihari pertama dapet jatah libur satu hari setiap bulannya. Tapi, yang masih jadi pertanyaan, gimana caranya pihak kantor tau kalo karyawannya itu beneran lagi menstruasi ya? Terus, gima nasib karyawan cowoknya, kan kasian mereka nggak bisa menstruasi :(

Dapet hadiah ulang tahun
Coba nih ya, tiap ulang tahun dapet kado dari kantor (bukan dari temen kantor) berupa gadget. Ngebayangin tiap tahun dapet gadget *horang kayah*. Jenis gadget kan banyak, nggak harus berupa handphone dengan harga selangit. Bisa camera mirror less, camera SLR juga nggak apa-apa ya kan, itu kan gadget juga. *langsung diPHK* *abis diPHK langsung jualan cilok* *aukamat*

*NGAREP PARAH SAMPE GILA* *LAP KERINGET*

Dapet reimburst buat pasang bracket
Ini mah maunya saya aja, HAHAHAHA abisan pasang bracket mahal banget, denger-denger sekarang paling murah itu 6-8 juta aja pemirsah. Sayang nggak sih? Kalau saya sih masih sayang dengan uang segitu untuk dipakai buat pasang bracket. Sebenernya gigi saya juga nggak ada masalah apa-apa, Alhamdulillah nggak tonggos. Cuma kan yah, namanya juga namanya, pengen aja gitu lebih rapi lagi lol. Saya belum pernah denger ada kantor yang bisa ngasih reimburst untuk pasang bracket, paling banter buat ke dokter gigi itu cuma untuk tambal dan masalah gigi yang umum.

Dapet voucher belanja & pulsa tiap bulan
Setiap hari pasti karyawan sibuk macem saya ini nggak bisa lepas dari gadget dong ya. (Pala lu sibuk, ini aja ngeblog begini, hahahahaha). Pastinya butuh voucher pulsa tiap bulan dong, buat langganan paket internet aja udah banyak, belom lagi buat telepon pacar, telepon mama, telepon selingkuhan, telepon fans berat, telepon TTMan, telepon friendzone-an, telepon teman-yang-dulu-punya-rasa-yang-terdalam (eh keterusan), belom lagi sms yakan. Nah ada baiknya tuh kantor berbaik hati ngasih voucher pulsa tiap bulannya. Satu lagi voucher buat menyambung hidup di akhir bulan. Vouchernya berupa makan sepuasnya di restoran all you can eat tiap tanggal 24. BAHAGIA. ALLAHU AKBAR. *guling-gulingdiruangbos* *KHAYALBABU*

Pada mau itu semua kan, mau kan? BIKIN PERUSAHAAN SENDIRI WOY. Gile lu, Ndro.

Friday, May 23, 2014

Trip to Semarang

SEMARANG DAY 1

Balik lagi nerusin cerita dari post kemarin. Perjalanan dari Yogyakarta ke Semarang ditempuh sekitar kurang lebih 4 jam. Rencana awal ke Semarang mau ke daerah namanya Bandungan. Semacam puncak yang ada di Bogor gitu ya gaes. Tapi menurut saya ini jauh lebih keren karena belum banyak orang yang berkunjung ke sana. Ini nih tempatnya.

Pondok Kopi Umbul SidoMukti, Semarang

Gimana tempatnya? keren kan? Kebayar sudah perjalanan 4 jam kalau udah ngeliat yang kayak gini. Tempat ini namanya Pondok Kopi Umbul Sidomukti. Tapi, menurut saya mah, di sana menang tempat aja. Kalu soal makanan dan minumannya standar banget. Saya cuma pesen Bakmi Goreng Seafood karena makanan favoritnya habis. zzz. Begini nih bentuknya.

Nggak ada bedanya sih kaya Mie Goreng biasa. Rasanya bener-bener standar. Tapi ya lumayan, dengan harga yang relatif ter5jangkau dan pemandangan yang ngga bisa kita dapet di Jakarta, tempat ini cukup recommended buat liburan ke Semarang.

Pulang dari Bandungan, saya check in ke hotel dulu. Nama hotelnya Simpang Lima Residence. Lain dengan hotel yang saya inapi di Yogya, hotel ini jauh lebih modern, lebih bagus, lebih bersih dan yang paling penting MURAH. *teteup*

Selesai check-in jalan-jalan ke daerah Simpang Lima, ke Lawang Sewu. Bahasa Indonesianya "Pintu Seribu", konon katanya bangunan bersejarah ini emang punya pintu yang jumlahnya seribu. *gak kebayang* *gak ngitungin*

Lawang Sewu, Semarang. Edited with Snapseed
Jujur ya, kurang menarik sih pas keliling di sana. Tempatnya serem, kalo nggak salah suka dibuat syuting "Dunia Lain" gitu deh. Ada beberapa pintu yang nggak boleh dibuka. Bisa kebayang dong yah seremnya gimana. Besoknya lanjut ke Red Temple alias Sam Poo Kong. Langsung silau karena bangunannya warna merah semua. Bangunan ini jauh lebih bagus dan nggak nyeremin. hehehe.

Sam Poo Kong, Semarang

Red Temple, Sam Poo Kong
Segitu aja sekilas cerita tentang Trip Yogyakarta-Semarang. See you on my next post, Apples :*

Thursday, May 22, 2014

Trip to Yogyakarta

YOGYAKARTA DAY 1

Dari dulu kepengen nulis blog tentang travelling, tapi malu karena belom bisa dibilang "anak travel" karena bisa dihitung jari jalan-jalannya. Ya namanya juga belajar, dari yang kecil-kecil dulu. Sebenernya udah lebih dari tiga kali saya travelling ke Yogyakarta. Kota ini selalu bikin kangen, padahal wisatanya sudah hampir semua pernah saya kunjungi. Favorit saya adalah daerah pantai di Gunung Kidul. Magic. Ini cerita saya.

Dua minggu sebelum saya berulang tahun, tiba-tiba kepengen balik lagi liburan ke Yogya. Akhirnya saya dan keluarga pun langsung memesan tiket tujuan Yogyakarta dan pulang dari Semarang karena saya sebelumnya belum pernah ke Semarang. Berbekal cuti satu hari dari kantor, dan beruntungnya bisa dapet izin untuk pulang lebih awal di hari keberangkatan, berangkatlah saya ke Stasiun naik ojek karena takut ditinggal kereta lol. Nggak lucu kan yah, sampe stasiun tau-tau keretanya udah berangkat.

Delapan jam lebih perjalanan sampai tiba di Yogya jam setengah tiga pagi pemirsah. SETENGAH TIGA, karena keretanya berangkat telat. Akhirnya saya putuskan untuk langsung berangkat ke daerah pantai di Gunung Kidul. Selama di Yogya saya menggunakan rental mobil dari Duta Transport Yogya dan pinjem driver sekalian karena dari Yogya harus ke Semarang. Kebetulan dapet supir ramahnya minta ampun, namanya Pak Sigit. Kira-kira 1,5 jam sampai di pantai, saya solat Subuh di Mesjid Pantai Drini. Subuh di pantai, kurang indah apalagi coba. (Sis, masih gelap sis, bulan aja belom ngumpet). Nunggu beberapa menit akhirnya matahari mulai muncul, dan inilah bentuk Pantai Drini dikala Subuh.

PANTAI DRINI, GUNUNG KIDUL

Pantai Drini-- Wonosari, Gunung Kidul Yogyakarta
Foto di atas nggak di edit sama sekali, hanya pake camera Iphone 4s Panoramic. Subhanallah bagusnya. Saya juga baru pertama kali ke Pantai Drini, ini rekomendasi dari driver saya. Sayang, saya nggak dapet spot untuk liat sunrise. Tapi begitu saja sudah takjub. Air pantainya warnanya hijau, bukan biru karena belum dapet pantulan dari langit karena langitnya masih gelap. Di sana, dari Subuh sudah banyak orang yang (mungkin) menginap dari malam untuk melihat sunrise atau sekedar berkemah di tepi pantai. Tapi tetap nggak seramai pantai di Bali.

PANTAI INDRAYANTI, GUNUNG KIDUL

Kalau sudah sampai di daerah Gunung Kidul, nggak akan cukup hanya pergi ke satu pantai karena di sana ada beberapa pantai yang emang bagus banget. Lanjut, ke pantai sebelah, namanya pantai Indrayanti. Katanya sih pantai ini adlah pantai favorit di sana karena masih biru dan punya view yang keren. Menurut saya sih memang bagus, tapi sayang sudah mulai ramai dengan adanya Cafe and Resto di pinggir pantai. Saya kurang suka karena tata letaknya kurang rapi. Tapi memang, dari beberapa pantai yang pernah saya kunjungi, memang pantai ini yang paling bagus (andai saja tidak ramai oleh pengunjung).

Pantai Indrayati-- Wonosari, Gunung Kidul Yogyakarta

Edited with Snapseed
Udah mulai panas, dan udah mulai capek karena jalan-jalan di atas pasir (ngapain capek ya, orang nggak disuruh itung pasir) saya dan yang lain memutuskan untuk pulang menuju ke Wisata Erupsi Gunung Merapi.

WISATA ERUPSI GUNUNG MERAPI

Dari Pantai, bingung lagi mau kemana karena masih pagi, dan akhirnya memutuskan untuk ke Daerah Kaliurang, Wisata Merapi. Nah loh, ntar kalo gunungnya meletus piye?
Sampe di Kaki Gunung Merapi, harus naik mobil Jeep untuk ngeliat pemandangan di puncak bukit. For the first time of my life, saya ngerasain naik Jeep itu HOROR pemirsah. Saya aja sampe kepeleset jatuh di mobil saking terjal banget jalannya.

Mobil Jeep di kawasan Merapi Yogyakarta
Sampai di kaki gunung, disuguhkan pemandangan bukit terjal dengan balutan kabut tebal. Gunung Merapinya ketutup T__T dan nggak boleh ngelewatin banker karena terlalu berbahaya. Rumah Mbah Marijan yang bikin saya penasaran pun, tidak boleh dikunjungi lagi entah kenapa alasannya. Sepanjang jalan cuma ada dua warna sepertinya, Abu-abu dan Hijau. Abu-abu yang terlihat itu hanya batu, batu, batu, pasir, sungai kering, dan sisa reruntuhan erupsi Merapi. Hijau hanya pohon dan rumput yang tumbuh setelah kejadian tanggal 5 November 2010 itu. Ngilu rasanya ngebayangin jadi salah satu penduduk di sana. Bisa dibanyangin sendiri besi aja bisa jadi kaya begini saking panasnya.

Sisa harta salah satu penduduk setelah erupsi Merapi

Benda ini sengaja disimpan untuk mengenang kejadian meletusnya Merapi

After Merapi eruption
Sumber dari driver saya, wisata erupsi gunung Merapi ini sengaja dibangun untuk mengenang kejadian Erupsi Merapi tanggal 5 November 2010. Melihat setiap sudut dari sisa-sisa harta penduduk, saya merinding nggak kebayang gimana kejadian sebenarnya. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah masih dilindungi dan dikasih sehat.

Kalau yang ini kejadian Gunung Kelud

Sisa harta penduduk


Jarum jam ini nggak bisa digerakin padahal udah mati, jarum jam berhenti saat terjadinya letusan Merapi

Bersyukur :)

Keluar dari salah satu rumah penduduk, kami diantar ke kaki bukit, dari sana bisa liat seluruh pemandangan sekitar Merapi. Ada yang paling bikin saya penasaran yaitu, ada satu batu besar yang dinamakan "Batu Alien" karena wujudnya seperti wajah manusia. Dari cerita drivernya sih, sebelum erupsi, tepat dibawah batu ini berdiri tegak adalah rumah warga. Tapi setelah kejadian, rumahnya udah nggak ada dan batu ini muncul. Nggak kebayang sih, batu ini asalnya dari mana. Guede banget bok. Mungkin aja sih keluar dari letusan gunung. Penasaran? Nih fotonya.

Batu Alien, Bukti Erupsi Merapi
 Gimana, bisa liat nggak bentuk wajah manusia di batu ini?

View dari puncak bukit Merapi

Pemandangan di Merapi bagus, tapi sayang cuacanya lagi nggak bersahabat, panas banget. Udah puas foto-foto, balik turun lagi naik Jeep (yakeleeeus jalan kaki) pulang ke hotel di daerah dekat Malioboro.

HOTEL PULES (PULES EMANG SIH BOBOKNYA)

Namanya Hotel Pules dan cuma nginep satu malam. Lucu ya namanya, mungkin yang punya Hotel punya tujuan supaya tamunya pada pules boboknya. Saya booking Deluxe room untuk 3 orang (saya, mama dan adik). Kamarnya sih lumayan bagus untuk ukuran hotel murah di Yogya. Lokasi juga dekat dengan pusat kota dan hanya beberapa meter dari Malioboro. Hotelnya termasuk baru dengan fasilitas kamar standart. Kurangnya, dengan harga Deluxe, nggak dapet breakfast aja gitu. Jadi kalo mau sarapan ya harus pesen lagi. Itupun sudah hopeless karena lagi Hi Season dan hotel rata-rata sudah full-booked. Nggak apa-apa lah karena cuma semalam.

Sisa waktu sore dan malam di Yogya, saya gunakan untuk jalan-jalan ke Alun-alun dan Malioboro. Nggak lupa beli oleh-oleh pernak-pernik dan Bakpia. Abis itu tepar dan pules. Hahahahaha.


--- To be continued --

Tuesday, May 20, 2014

cerita si teteh #3: tentang berhijab

May 13th, 2014
For the very first time i wore Hijab. Insya Allah for the rest of my life..

It wasn't easy to finally decided to wear hijab, at least for me. Saya belum menjadi seorang penganut Islam yang sangat taat. Sampai saat ini saya hanya melakukan yang wajib-wajib saja (seperti solat dan puasa). Mengaji pun tidak sesering Mama.

But, it's just one of my to-do list in life to be a better person, for myself and others. My own way of expressing happiness, to showing gratefulness.

Aselik lah ini bukan hal yang gampang, pake hijab bukan cuma nutup kepala doang. Semua harus diperbaiki satu persatu. Mulai dari pakaian yang harus tertutup dari atas ke bawah (kecuali wajah dan telapak tangan). Pertama kali pake hijab rasanya deg-deg-an. Kayak mau dilamar. Yakali gitu rasanya, belom tau jugak lol.

Niatnya sih udah lama, dari tahun kemarin. Cuma, kepengen aja nyari momen yang pas. Kebetulan tahun ini udah 18 26 tahun, rasanya sudah merasa cukup untuk nggak main-main lagi sama hidup. Sudah harus bisa memahami tujuan hidup sendiri, mulai nyusun masa depan dan bikin target yang semoga aja semua bisa tercapai tepat waktu. Amin. Kok rasanya saya kurang bersyukur sama Tuhan. Tuhan udah ngasih banyak banget yang saya sadari atau tidak saya sadari. Tapi saya ngerasa belum ngasih yang maksimal. Padahal kata Ibu/Bapak Ustad/Ustadzah di luar sana, semakin banyak kita beribadah, semakin banyak rizki yang Allah kasih, semakin doa kita didengar dan (mungkin) bisa dapet bonus langsung dikabulin doanya.

HEHEHE. Omongannya berat banget ya.
Tapi itu cuma sekedar cerita awal kenapa akhirnya saya memutuskan untuk berhijab.

Ini mah ya, hijab saya masih jauh banget dari yang dibilang "Syar'i". Dulu, sempet nanya ke Mama boleh nggak kalo pake celana jeans? Mama sih seperti bilang "iya" tapi nggak meng-iya-kan. Beliau cuma jawab, "Nggak ada anak TK bisa langsung jadi presiden, semua ada prosesnya. Asal setiap proses jadi lebih baik nggak masalah." Jujur sih denger Mama bilang kaya gitu sedikit lega, karena nggak perlu berantem dulu harus nentuin pake baju kayak gimana. Pake hijab pertama kali itu kuping langsung nggak bisa balik ke posisi semula karena keteken saking kencengnya takut jatoh-jatoh jilbabnya. -___- Kepala juga kayanya berat banget buat dibawa karena belum terbiasa. Belom lagi pipi atau kulit kepala yang sering banget ketusuk jarum pentul. Penuh perjuangan -________-.

Tapi, Alhamdulillah sampai saat ini, keluarga, teman dan orang-orang terdekat seneng ngeliat saya yang sudah berhijab ini. Kalau ada satu, dua, tiga atau banyak orang yang nggak bisa nutup mulut atau nyinyir sekenanya tentang saya, itu urusan mereka. Mereka nggak akan jadi lebih baik kok ^^.


Cute Deer